Kemakmuran Negara (Wealth of Nations) dan yang lebih kecil pengaruhnya
Teori Moral Sentimen, telah menjadi titik awal untuk segala pertahanan atau kritik atau bentuk
kapitalisme, yang terpenting dalam tulisan Marx dan ekonomi manusia. Karena
kapitalisme laissez-faire seringkali dihubungkan dengan keegoisan tak terkontrol, ada gerakan baru yang menekankan filosofi
moralSmith, dengan fokus simpati kepada seseorang.
Ada beberapa kontroversi tentang keaslian
Kemakmuran Negara Smith; beberapa orang menyangkal hasil kerjanya hanyalah tambahan biasa kepada kerja pemikir seperti
David Hume dan
Baron de Montesquieu. Dan, banyak teori-teori Smith hanya menggambarkan trend sejarah menjauh dari mercantilisme, menuju perdagangan-bebas, yang telah berkembang selama beberapa dekade, dan telah memiliki pengaruh yang nyata dalam kebijakan pemerintah. Namun begitu, buku ini mengorganisasi pemikiran-pemikiran mereka secara luas, dan tetap menjadi suatu buku yang paling berpengaruh dan penting dalam bidangnya sekarang ini.
Adam Smith dikenal luas dengan teori ekonomi '"
laissez-faire" yang mengumumkan perkumpulan di abad 18 Eropa. Smith percaya akan hak untuk memengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara. Teori ini sampai pada proto-industrialisasi di
Eropa, dan mengubah mayoritas kawasan
Eropa menjadi daerah perdagangan bebas, membuat kemungkinan akan adanya pengusaha. Dia juga dikenal sebagai "Bapak Ekonomi" versi barat.
Pada umur 13, Smith memasuki
Universitas Glasgow, di mana dia belajar filosofi moral di bawah"
si orang yang tidak boleh dilupakan" (sebagaimana Smith memanggilnya)
Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan
kebebasan,
akal sehat, dan
kebebasan berpendapat. Tahun
1740 dia dianugerahi Snell exhibition dan memasuki Kampus Balliol,
Oxford, tetapi seperti William Robert Scott katakan, "Universitas Oxford dalam masanya memberikan sedikit jika bantuan mana pun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja seumur hidupnya," dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746. Dalam Buku ke V dari
The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada instruksi kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia. Komentarnya ditujukan pada orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari kampus-kampus Oxford dan
Cambridge, di mana membuat pemasukan dari para profesor tidak berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta bahwa orang-orang yang menyaru sebagai
men of letters bisa menikmati kehidupan lebih nyaman dari menteri di
Church of England.
Karier di Edinburgh dan Glasgow
Tahun
1748 Smith memulai menguliahi umum di
Edinburgh di bawah bimbingan
Lord Kames. Sebagian dari perkuliahannya menyinggung retorika dan
belles-letters, tetapi nantinya dia akan mengambil subyek dari "kemajuan dari kesejahteraan," dan nantinya, di pertengahan atau akhir abad dua puluh, di mana dia pertama kalinya mengemukakan filosofi ekonomi dari "sistem yang jelas dan sederhana dari kebebasan alamiah" di mana dia menyatakan hal tersebut ke khalayak dalam buku karangannya
The Wealth of Nations. Pada sekitar tahun 1750 dia bertemu filusuf
David Hume, yang merupakan seniornya terpaut sepuluh tahun. Hubungan dan kesamaan opini yang dapat ditemukan dalam detail dari tulisan mereka mencakup sejarah, politik, filosofi, ekonomi, dan agama menandakan bahwa mereka berdua memiliki persekutuan intelektual yang dekat dan persahabatan dibanding orang lain yang mana akan memerankan peran penting selama Pencerahan di Skotlandia.
[1], dia merutinkan
The Poker Club dari
Edinburgh.
Tahun
1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow, dipindahkan tahun 1752 ke Dewan filosofi moral Glasgow, pernah ditinggali oleh gurunya yang terkenal, Francis Hutcheson. Kuliahnya mencakup
etika,
retorika,
jurispundens,
politik ekonomi, dan "polisi dan keuntungan". Tahun 1759 dia menerbitkan
Teori dari Sentimen Moral, memasukan sebagian kuliahnya di
Glasgow. Karya ini, yang membangun reputasi Smith masa itu, menjelaskan bagaimana komuikasi manusia bergantung pada simpati antara agen dan penonton (itu, sang individual dan anggota masyarakat yang lain). Analisanya pada evolusi bahasa kadang-kadang superfisial, seperti yang ditunjukkan 14 tahun kemudian oleh penelitian yang lebih dalam pada bahasa primitif oleh
Lord Monboddo[2]. dalam karyanya berjudul
Asal Muasal dan Perkembangan Bahasa kapasitas Smith akan pengaruh, persuasif, atau argumen retorikal, lebih banyak dalam buktinya. Dia mendasarkan penjelasannya tidak, seperti Lord Shaftesbury ketiga dan Hutcheson lakukan pada "kepentingan moral", juga tidak seperti Hume pada
utilitarianisme, tetapi berdasarkan atas simpati.
Smith sekarang memulai memberi perhatian lebih pada jurisprudensi dan ekonomi di dalam kuliahnya dan sedikit pada teorinya tentang moral. Kesan yang didapatkan sama ke pengembangan ide-idenya pada ekonomi politik dari catatan kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang nantinya diedit oleh
Edwin Cannan[3], dan membentuk apa yang Scott, penemu dan penerbitnya, mendeskripsikannya sebagai "Bagian dari Draft Wealth of Nations", yang bertanggal sekitar 1763. Karya Cannan muncul sebagai
Kuliah dalam Keadilan, Polisi, Pajak dan Senjata. Sebuah versi lebih lengkap diterbitkan sebagai
Kuliah dalam Jurispundensi di edisi Glasgow tahun 1976.
Karya
Tidak lama sebelum kematiannya Smith menghancurkan nyaris semua manuskrip miliknya. Pada tahun terakhirnya dia sepertinya telah merencanakan dua keterilmuan besar, satu dalam teori dan sejarah hukum dan satu dalam ilmu sains dan kesenian. Terbitan setelah kematiannya Essays on Philoshopical Subjects (1795) mungkin berisi bagian dari apa yang akan menjadi pembelokan selanjutnya.
The Wealth of Nations menjadi berpengaruh karena telah dengan keras membuat bidang ekonomi dan perkembangannya ke dalam disiplin yang sistematis dan berdiri sendiri. Dalam dunia barat, masih dibincangkan kalau ini merupakan buku paling berpengaruh dalam subyek tersebut yang pernah diterbitkan. Ketika buku tersebut menjadi manifestasi klasik melawan
merkantilisme (teori di mana cadangan besar dari
logam mulia merupakan keharusan bagi suksesi ekonomis), muncul pada tahun 1776, ada kesadaran kuat untuk
perdagangan bebas baik di Inggris maupun Amerika. Perasaan baru ini telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi dan kemiskinan yang diakibatkan oleh Perang kemerdekaan Amerika. Bagaimanapun, pada saat publikasinya, tidak semua orang lantas yakin pada kelebihan perdagangan bebas: publik dan parlemen di Inggris masih memakai sistem merkantilisme untuk beberapa tahun kedepannya.
The Wealth of Nations juga menolak pernyataan
Psiokrat dalam pentingnya lahan, malah, Smith percaya bahwa buruh merupakan proritas tinggi, dan
pembagian buruh akan berakibat pada kenaikan signifikan pada produksi. Smith memakai contoh dengan pembuatan jepitan. Satu pekerja bisa membuat duapuluh pin sehari. Tapi jika sepuluh orang dibagi menjadi delapanbelas langkah yang diperlukan membuat sebuah jepitan, mereka bisa membuat 48.000 jepitan dalam sehari.
Nations sangat sukses, dan faktanya, hal ini mengakibatkan pengosongan sekolah ekonomi yang lebih tua dan ekonom lebih muda, seperti
Thomas Malthus dan
David Ricardo, fokus dalam memperbaiki teori Smith ke dalam apa yang akan dikenal sebagai
ekonomi klasik. Baik
ekonomi modern dan, secara terpisah,
ekonomi Marxisan bergantung sekali pada ekonomi klasik. Malthus mengembangkan ruminasi Smith dalam
overpopulasi, sedangkan Ricardo percaya pada "
hukum besi upah" - di mana ledakan populasi bisa mencegah upah melewati tingkat yang rasional. Smith memberi solusi pada kenaikan upah dengan kenaikan produksi, pandangan yang dianggap lebih akurat sekarang ini.
Satu dari poin utama
The Wealth of Nations adalah pasar bebas, ketika penampilannya kacau dan tidak teratur, sebenarnya dipandu untuk membuat nilai yang benar dan bermacam barang oleh "
tangan-tangan tak terlihat" (sebuah imej yang dipakai Smith dalam
Teory of Moral Sentiments, tetapi pertama kali dipakai dalam esai miliknya, "Sejarah Astronomy"). Jika sebuah kelangkaan produk terjadi, misalnya, maka harganya naik, membuat marjin keuntungan yang membuat insentif bagi yang lain untuk masuk ke produksi tersebut, dan mengatasi kelangkaan. Jika terlalu banyak produsen yang msauk ke pasar,
kompetisi yang meningkat di antara para manufaktur dan kenaikan penawaran akan menurunkan harga di produk tersebut sampai titik di mana harga produksinya,
harga natural. Bahkan jika keuntungan sampai kosong pada "harga natural", maka akan ada insentif untuk memproduksi barang dan jasa, dan semua ongkos produksi, termasuk kompensasi untuk buruh pemilik, juga dimasukkan dalam harga barang jual. Jika harga jatuh di bawah keuntungan kosong, produsen akan keluar dari pasar, jika mereka berada di atas keuntungan kosong, produsen akan masuk ke pasar. Smith percaya kalau motif manusia seringkali
egois dan
tamak, kompetisi dalam pasar bebas akan bertujuan menguntungkan masyarakat seluruhnya dengan memaksa harga tetap rendah, di mana tetap membangun dalam insentif untuk bermacam barang dan jasa. Selain itu, dia cemas akan pebisnis dan melawan formasi
monopoli.
Smith dengan keras menyerang pembatasan antik oleh pemerintah di mana dia pikir batasan tersebut memundurkan ekspansi industri. Faktanya, dia menyerang hampir semua bentuk intervensi pemerintah dalam proses ekonomi, termasuk
tarif, berpendapat bahwa hal tersebut membuat inefisiensi dan harga tinggi pada jangka panjang. Teori ini kemudian dikenal dengan "laissez-faire", yang berarti "biarkan mereka lakukan", memengaruhi legislastif pemerintah pada tahun-tahun berikutnya, khususnya selama abad ke 19. (Bagaimanapun dia tidak melawan pada pemerintahan. Smith menganjurkan edukasi publik bagi orang dewasa miskin, sistem institusional yang tidak non laba untuk industri swasta, judisiari, dan pasukan berdiri.)